IBD



Pendahuluan
Semua yang berada di Page ini adalah dikhususkan untuk Tugas Mata Kuliah 'Ilmu Budaya Dasar#'

Nama           : Rifka Giovani
Kelas            : 4 KA 34
NPM            : 191.12.167



22 Mei 2013
Tugas III



Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
Kali saya akan mencoba membandingkan Kebudayaan Indonesia VS Kebudayaan Republik Rakyta China.

1. Bahasa

INDONESIA
Tiap daerha di Indonesia memiliki ragam bahasa daerah di 33 provinsinya namun bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia, berikut beberapa bahasa daerah di pelbagai penjuru nusantara:
Bahasa Aceh Digunakan di Wilayah Sumatera
Bahasa Alas Digunakan di Wilayah Sumatera
Bahasa Alor Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
Bahasa Ambelan Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
Bahasa Angkola Digunakan di Wilayah Sumatera
Bahasa Aru Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
Bahasa Bacan Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Sula Bacan
Bahasa Bada' Besona Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja
Bahasa Bahau Digunakan di Wilayah Kalimantan
Bahasa Bajau Digunakan di Wilayah Kalimantan
Bahasa Balantak Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Loinan
Bahasa Bali Digunakan di Wilayah Bali
Bahasa Banda Digunakan di Wilayah Maluku Da

CHINA
Terdapat tujuh golongan bahasa Cina yang paling dikenali, yaitu:

Mandarin (Cina Tradisional: 官話, Cina Ringkas: 官话 atau 北方方言 [nama lama])
Wu (Cina Tradisional: 吳, Cina Ringkas: 吴)
Kantonis (Cina Tradisional: 粵, Cina Ringkas: 粤)
Min (Cina Tradisional: 閩, Cina Ringkas: 闽)
Xiang (湘)
Hakka (客家 atau 客)
Gan (Cina Tradisional: 贛, Cina Ringkas: 赣)


2. Rumah Adat

INDONESIA
Karena memiliki banyak provinsi Indonesia juga memiliki banyak ragam bentuk rumah adat, diantaranya:



Aceh:
Rumoh Aceh
Rumah Krong Bade

Sumatera Utara:
Rumah Balai Batak Toba
Rumah Bolon
Omo Sebua (Nias)

Sumatera Barat:
Rumah Gadang
Uma (Mentawai)

Riau:
Selaso Jatuh Kembar
Lontiok

Kepulauan Riau: Rumah Belah Bubung
Jambi:
Rumah Panggung
Rumah Betiang
Bangka Belitung: Rumah Rakit
Bengkulu: Rumah Bubungan Lima

Sumatera Selatan:
Rumah Limas
Rumah Ulu

Lampung: Nuwo Sesat

Jakarta: Rumah Kebaya

Jawa Barat dan Banten: Rumah Kesepuhan

Yogyakarta: Bangsal Kencono

CHINA

Tempat tinggal Cina Tradisional mencerminkan kebudayaan nasional, sub-budaya wilayah tertentu dan kelompok etnis di dalamnya. Arsitektur domestik tradisional Cina telah lima gaya utama. Ada senyawa dengan halaman (Si dia yuan) terlihat di Cina utara, Petani Gua (Yao dong) di Provinsi Shaanxi Utara dan Bangunan Farthen (lou tu) di tenggara provinsi Fujian China, rumah panggung yang mungkin berada di lereng curam atau memproyeksikan diatas air (Diao lou jiao) di Cina selatan dan seperti Seal Compound (Ke yi yin) di propinsi Yunnan.



3. Kepercayaan

INDONESIA
Agama asli Nusantara adalah agama-agama tradisional yang telah ada sebelum agama Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Hindu, Buddha, Konghucu masuk ke Nusantara (Indonesia). Daftar Agama Asli Nusantara (kepercayaan).

Agama Bali (lebih sering disebut sebagai Hindu Bali atau Hindu Dharma)
Sunda Wiwitan (Kanekes, Banten)
Agama Djawa Sunda (Kuningan, Jawa Barat)
Buhun (Jawa Barat)
Kejawen (Jawa Tengah dan Jawa Timur)
Parmalim (Sumatera Utara)
Kaharingan (Kalimantan)
Tonaas Walian (Minahasa, Sulawesi Utara)
Tolottang (Sulawesi Selatan)
Wetu Telu (Lombok)
Naurus (pulau Seram, Maluku)
Aliran Mulajadi Nabolon
Marapu (Sumba)
Purwoduksino
Budi Luhur
Pahkampetan
Bolim
Basora
Samawi
Sirnagalih

CHINA
Secara umumnya, Agama rakyat China melibatkan 3 bentuk penyembahan yaitu:
Penyembahan Nenek Moyang
Penyembahan nenek moyang merupakan intipati dalam agama rakyat china. Ia berkaitan dengan sistem nilai masyarakat china yang memberi nilai yang tinggi kepada sifat "ketaatan kepada ibu bapa".

Penyembahan Berhala
Berhala yang disembah dalam agama ini adalah terlalu banyak. Ia terdiri daripada dewa-dewi, watak dalam cerita epik, malah tokoh-tokoh sejarah. Adalah dipercayaai penyembahan berhala dapat menjamin “keselamatan kehidupan sehari-harian“(保平安).

Penyembahan Datuk Tanah(拜土地公)
Datuk Tanah dapat diumpamakan sebagai penunggu dalam masyarakat Melayu. Biasanya orang cina akan mengadakan altar untuk datuk tanah di atas lantai.


Banyak sekali perbandingannya, naun tahukah kamu kalo kedua kebudayaan ini di kombinasikan??

Dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin nggak sadar kalau banyak produk akulturasi alias hasil peleburan dua budaya, kebudayaan Cina (Tionghoa) dengan kebudayaan Indonesia, di berbagai bidang. Hal ini bisa terjadi karena sejak dulu, orang Cina sudah datang merantau untuk mengadu nasib di berbagai daerah di Indonesia. Nggak percaya? Yuk, kita cek dulu.


Bakso
Makan bakso sore-sore di saat hujan turun. Nikmaaat! Makanan ini asalnya juga dari Cina. Bakso dibuat dari daging babi (bak) yang dicacah dan dibentuk bulat (so). Begitu masuk ke Indonesia, bahan dasar makanan ini diganti menjadi daging sapi atau ikan.

Gambang Kromong
Ada lagi kesenian bernama Gambang Kromong. Dalam orkes musik ini, kelihatan banget tuh perpaduan dua budaya. Unsur-unsur Cina tampil lewat alat musik gesek tehyan, kongahyan dan sukong,

Sedangkan alat musik lainnya seperti gendang, kromong dan kecrek merupakan unsur pribumi. Lagunya pun beragam. Selain memainkan lagu Jali-Jali atau Lenggang-Lenggang Kakung, orkes gambang kromong juga memainkan lagu-lagu bercorak Cina.
Awal mulanya, gambang kromong ini adalah musik tradisional Betawi yang digunakan untuk mengiringi upacara sembahyang orang Tionghoa. Tapi, kemudian menjadi musik hiburan rakyat yang bisa dinikmati oleh berbagai kalangan.

Kebaya Encim
Kalau kondangan, kita bisa melihat banyak ibu-ibu yang memakai Kebaya Encim. Nah, kebaya ini juga merupakan perpaduan dari budaya orang Tionghoa dengan Indonesia. Asalnya sih, kebaya memang asli Indonesia, tapi kemudian dimodifikasi dan diadaptasi oleh cewek-cewek Tionghoa.

Caranya adalah dengan menambahkan sulaman (bordir) benang warna-warni di kebaya tersebut. Sulaman ini punya banyak macam motif dekoratif, lho. Mulai dari gambar bunga, kupu-kupu, burung dan motif lainnya. Seru, ya? Selain itu, mereka juga mengubah ujung kebaya menjadi berbentuk runcing (tadinya, kebaya Indonesia berujung rata). Hingga akhirnya, lahirlah Kebaya Encim yang kita kenal sekarang ini.

Ada yang tahu, kira-kira apa lagi yang merupakan percampuran budaya Indonesia dan Cina, ya?

Sumber:

http://www.gadis.co.id/gaul/ngobrol/indonesia.cina/001/007/109
http://organisasi.org/daftar_bahasa_daerah_di_indonesia_diurutkan_berdasarkan_abjad
http://ms.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Cina#Bahasa_Cina_dalam_pertuturan
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_Indonesia
http://ms.wikipedia.org/wiki/Agama_rakyat_Cina




____________________________________________________________________

07 Mei 2013
Tugas II

Tema Kasus : Hubungan antara anak & ibu yang menjelaskan bahwa anak tersebut sedang berselisih dengan ibunya selama bertahun-tahun karena ibu tersebut yang menyebabkan hubungan anaknya hancur dengan teman dekatnya. Tugas yang saya ambil adalah kasus anatar artis Julia Perez dan Ibunya.


Kisah Konflik Jupe dan Ibunya yang Berujung Perjodohan dengan Ustad
April 1, 2013
Jakarta – Soal hubungan yang sempat retak antara seleb dan orangtua mereka, artis Julia Perez wajib dimasukkan ke dalam daftar.
Ibunda Jupe, Sri Wulansih menentang secara terang-terangan hubungan anaknya dengan Gaston. Alasannya, Sri tak rela anaknya berjodoh dengan pesepakbola yang dianggapnya bermasa depan suram.
Dalam perjalanannya, bintang film ‘Gending Sriwijaya’ itu pun sempat mengalah dan memilih mengakhiri hubungan dengan Gaston. Lucunya, sang ibunda langsung menjodohkan Jupe dengan ustad pilihannya.
Lalu? Cerita bergulir, Julia pun mengaku siap dinikahi oleh ustad yang hingga kini identitasnya masih misterius. Perjodohan itu pun kandas karena seperti tak siap beristri Jupe. Sang ustad pun tak berani muncul ke publik.
Usai perjodohan itu berakhir antiklimaks, Jupe tak bisa berlama-lama menjomblo dan kembali ke pelukan Gaston. Bedanya, setelah tak ditentang selama bertahun-tahun, Jupe akhirnya mengantongi restu Ibunda. Tapi, ada syaratnya.
“Asal bangun tujuh masjid di tujuh daerah, gue diizinin menikah,” tutur Jupe kepada detikHOT kala itu.


Pertanyaan :
1. Komentari tulisan tsb menurut anda.
2. Berikan solusi utk kasus tsb.


Jawabannya:
komentar : sebenarnya kita tetaplah yang berhak mengambil keputusan siapakah yang akan menjadi pasangan kita namun saya setuju dengan tindakan jupe tentang meskipun kita mencintai seseorang setengah mati tetap kita harus minta restu atau persetujuan dari orang tua. tapi menurut saya  tidak juga harus mengiyakan orang yang dijodohkan  oleh orang tua kita yang tidak kita cintai agar kita menjadi orang baik karna untuk menjadi orang baik itu lahir dari dalam diri kita sendiri  

solusi: jupe boleh tidak mengiyakan pilihan ibunya yakni menikah dengan ustad namun bukan berari jupe boleh menikah dengan gaston tanpa restu orang tua jadi solusinya tetap pejuangkan gaston sambil memperjuangkan juga restu dari orang tua atau mencari yang yang lain yng tentunya jupe dan orang tuanya saling setuju karna pernikahan itu menyatukan bukan mencerai beraikan


_______________________________________________________________________

09 Maret 2013
Tugas 1

nak-baliparadise.blogspot.com

  • Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Istilah IBD dikembang pertama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanities yang berasal dari istilah bahasa inggris “The Humanities” adapun istilah humanties itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang artinya manusia, berbudaya dan halus, dengan mempelajari 

The Humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus, dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus, dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo homanus atau manusia berbudaya, agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggung jawabnya yang lain sebagai manusia sendiri.

Berikut Pengertian Budaya Atau Kebudayaan Dari Beberapa Ahli :
  • E. B. Tylor: Budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat dan kemampuan yang lain, serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
  • R. Linton, Dalam bukunya yang berjudul “The Cultural Background Of Personality” menyatakan bahwa kebudayaan adalah konfigurasi dari sebuah tingkah laku dan hasil laku, yang unsur-unsur pembentuknya didukung serta diteruskan oleh anggota masyarakat tertentu.
  • Koentjaraningrat, Mengartikan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, milik diri manusia dengan belajar.
  • Selo Soemarjan dan Soelaeman Soemardi, Mengatakan bahwa kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
  • Herkovits, Kebudayaan adalah bagian dari lingkungan hidup yang diciptakan oleh manusia.
  • Takdir Alisyahbana, Mengatakan kebudayaan adalah manifestasi dari cara berfikir.

  • Tujuan Ilmu Budaya Dasar
FORGOT XD

Mengusahakan kepekaan mahasiswa & masyarakat terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.

Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin secara ketat.
Menguasahakan wahana komunikasi para akademis agar mereka agar mampu berdialog  satu sama lain, dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademis diharapakan akan lebih lancar dalam berkomunikasi.

  • Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar

Bertitik tolak dalam kerangka tujuan yang telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah IBD (Ilmu Budaya Dasar), kedua masalah pokok itu adalah :

Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusian dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (The Humanities), Baik dari segi masing-masing keahlian (Disiplin), didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (Antar Bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.

Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing zaman dan tempat. Kedua Pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD (Ilmu Budaya Dasar), Nampak jelas bahwa manusia menepati posisi sentral dalam pengkajian.

Manusia tidak hanya sebagai objek pengkajian, bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesama, dan bagaimana pula hubungan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD, pokok-pokok bahasa yang dikembangkan adalah :

1.  Manusia Dan Harapan
  • Kepercayaan
  • Harapan
2.  Manusia Dan Kegelisahan
  • Keterasingan
  • Kesepian
  • Ketidakpastian
3.  Manusia Dan Tanggung Jawab Serta Pengabdian
  • Kesadaran
  • Pengorbanan
4.  Manusia Dan Pandangan Hidup
  • Cita-Cita
  • Kebijakan
5.  Manusia Dan Cinta Kasih
  • Kasih Sayang
  • Kemesraan
  • Pemujaan
6.  Manusia Dan Keindahan
  • Renungan
  • Kehalusan
7.  Manusia Dan Penderitaan
  • Rasa Sakit
  • Siksaan
  • Kesengsaraan
8.  Manusia Dan Keadilan
  • Kejujuran
  • Pemulihan Nama Baik
  • Pembalasan

Dari Kedelapan pokok bahasan itu termasuk dalam karya-karya yang tercangkup dalam pengetahuan budaya, perwujudan mengenai cinta, misalnya, terdapat dalam karya sastra, tarian, musik, filsafat dan lain-lainnya. Masing-masing pokok bahasa dapat didekati dengan baik mengunakan cabang-cabang pengetahuan budaya secara sendiri-sendiri maupun secara gabungan cabang-cabang tersebut.
_______________________________________________________________________

dmessizega.blogspot.com

  • Pengertian dari Kebudayaan :
  1. Bronislaw Malinowski: Adalah keseluruhan kehidupan manusia yang integral yang terdiri dari berbagai peralatan dan barang-barang konsumen, berbagai peraturan untuk kehidupan masyarakat, ide-ide dan hasil karya manusia, keyakinan dan kebiasaan manusia.
  2. C. Klukhuahn dan W. H. Kelly, mencoba merumuskan definisi kebudayaan sebagai hasil tanya jawab dengan para ahli antropologi, sejarah, hukum, psikologi yang implisit, eksplisit, rasional, irasional terdapat pada setiap waktu sebagai pedoman yang potensial bagi tingkah laku manusia.
  3. Dawson dalam buku Age Of The Gods mengatakan bahwa kebudayaan adalah cara hidup bersama (Culture is common way of life).
  4. J. P. H. Dryvendak mengatakan bahwa kebudayaan adalah kumpulan dari cetusan jiwa manusia sebagai yang beraneka ragam berlaku dalam suatu masyarakat tertentu.
  5. Takdir Alisyahbana, mengatakan kebudayaan adalah manifestasi dari cara berfikir.
Definisi Kebudayaan :

Keseluruhan system gagasan, tindakan hasil karya manusia dalam kehidupan adalah sebagai inspirasi dan bakat yang dimiliki oleh manusia itu sendiri,

Kebudayaan adalah Segala tindakan yang dilandaskan dengan pembelajaran dan keterampilan seseorang dengan motivasi yang tinggi untuk mencapai sebuah tujuan yang diinginkan.


  • Unsur-Unsur Kebudayaan
Unsur kebudayaan besar(cultural universal): dikemukakan oleh C. Kluckhon ada 7
1. Sistem religius (homo religius)
Merupakan produk manusia sebagai homo religius. Manusia yang memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur tanggap bahwa diatas kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang maha besar. Karena itu manusia takut sehingga menyembahnya dan lahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi agama.

2. Sistem organisasi kemasyarakatan (homo socius)
Merupakan prodak manusia sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya lemah namun memiliki akal maka disusunlah organisasi kemasyarakatan dimana manusia bekerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

3. Sistem pengetahuan (homo safiens)
Merupakan prodak manusia sebagai homo safiens. Pengetahuan dapat diperoleh dari pemikiran sendiri maupun dari orang lain.
4. Sistem mata pencaharian hidup dan system ekonomi (homo ekonomicus)
Merupakan produk manusia sebagai homo economicus, yaitu menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat.

5. Sistem peralatan hidup dan tehnologi (homo faber)
Merupakan produk manusia sebagai homo faber. Bersumber dari pemikirannya yang cerdas dan dibantu dengan tangannya manusia dapat membuat dan mempergunakan alat, dengan alat-alat ciptaannya itulah manusia dapat lebih mampu mencukupi kebutuhannya .

6. Sistem bahasa (homo longuens)
Merupakan produk manusia sebagai homo longuens.

  • Wujud Kebudayaan
Prof. Dr. Koentjoroningrat menguaikan tentang wujud kebudayaan menjadi 3 macam yaitu:
  1. Wujud kebudayaan sebagai kompleks dari  ide-de, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya.
  2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat
  3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Wujud pertama adalah wujud ideal kebudayaan. Sifatnya abstrak, tidak dapat diraba dan difoto. Letaknya dalam alam pikiran manusia. Sekarang kebudayaan ideal ini banyak tersimpan dalam arsip kartu komputer, pita komputer, dan sebagainya. Ide-ide dan gagasan manusia ini banyak yang hidup dalam masyarakat dan memberi jiwa kepada masyarakat. Gagasan-gagasan itu tidak terlepas satu sama lain melainkan saling berkaitan menjadi suatu sistem, disebut sistem budaya atau cultural, yang dalam bahasa  Indonesia disebut adat istiadat.

Wujud kedua adalah yang disebut sistem sosial atau sosial sistem, yaitu mengenai tindakan berpola  manusia itu sendiri. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi satu dengan lainnya dari waktu ke waktu, yang selalu menurut pola tertentu. Sistem sosial ini bersifat konkrit sehingga bisa diobservasi, difoto dan didokumentir.

Wujud ketiga adalah yang disebut kebudayaan fisik, yaitu seluruh hasil fisik karya manusia dalam masyarakat. Sifatnya sangat konkrit berupa benda-benda yang bisa diraba, difoto dan dilihat. Ketiga wujud kebudayaan tersebut di atas dalam kehidupan ideal dan adat-istiadat mengatur dan mengarahkan tindakan  manusia baik gagasan, tindakan dan karya manusia, menghasilkan benda-benda kebudayaan secara fisik. Sebaliknya kebudayaan fisik membentuk lingkungan hidup tertentu yang makin menjauhkan mansia dari lingkungan alamnya sehingga bisa mempengaruhi pola berpikir dan berbuatnya.

Adapun unsur kebudayaan yang bersifat universal yang dapat kita sebut sebagai isi pokok tiap kebudayaan di dunia ini, ialah:
  • Peralatan dan perlengkapan hidup manusia sehari-hari misalnya; pakaian, perumahan, alat rumah tangga, senjata dan sebagainya.
  • Sistem mata pencaharian dan sistem ekonom. Misalnya; pertanian perternakan, sistem produksi
  • Sistem kemasyarakatan, misalnya kekerabatan, sistem perkawinan, sistem warisan
  • Bahasa sebagai media komunikasi, baik lisan maupun tertulis
  • Ilmu pengetahuan
  • Kesenian, misalnya seni suara, seni rupa, seni gerak
  • Sistem religi.
Masing-masing unsur kebudayaan universal ini pasti  menjelma dalam ketiga wujud budaya tersebut di atas, yaitu wujud sistem budaya, sistem sosial, dan unsur  budaya fisik.

  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebudayaan
sma.pustakasekolah.com

Kebudayaan adalah hasil ciptaan manusia yang hidup dalam masyarakat. Dari hidup bermasyarakat itulah maka timbullah kebudayaan. Hanya saja karena manusia yang hidup bermasyarakat itu terpencar-pencar di segala penjuru dunia, maka kebudayaan yang ditimbulkan juga bermacam-macam pula.
Misalnya; semua bangsa menginginkan pakaian, rumah dan makanan. Tetapi pakaian, rumah dan makanan yang diinginkannya itu bagaimana bentuknya, masing-masing bangsa berbeda-beda. Contoh; pakaian nasional bangsa Eropa berbeda dengan pakaian bangsa Arab, dan berbeda pula dengan bentuk pakaian bangsa Indonesia. Begitu pula bentuk rumah dan jenis makanan.

Apakah yang mempengaruhi perbedaan itu?
Dengan kata lain: faktor-faktor apakah yang mempengaruhi pembentukan kebudayaan itu?
Jelas ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, yaitu:
(+) Faktor alam (lingkungan geografis)
Yang dimaksud faktor alam atau lingkungan geografis adalah faktor letak tata bumi, termasuk iklim, alam fisis seperti kayu, batu dan sebagainya. Faktor alam ini umumnya mempunyai pengaruh yang besar terhadap pembentukan suatu kebudayaan. Pengaruh Islam ini tidak saja nampak pada kebudayaan kebendaan, tetapi juga pada kebudayaan kerohanian. Misalnya;
Bangsa-bangsa di daerah sekitar kutub utara, berhubungan keadaan alamnya, mereka makan lemak, atau beruang es. Pakaian mereka dibuat dari kulit binatang dan tebal-tebal. Rumah-rumah dibentuk dari es. Demikian pula kepercayaan, perkawinan, kehidupan keluarga, semuanya disesuaiakn dengan alam sekelilingnya.

Sedang bangsa-bangsa di daerah tropic, mereka makan daging, sayur-sayuran dan hasil bumi. Alat-alat dibuat dari batu, kayu, besi dan lain-lain. Pakaian mereka tipis. Rumah-rumah mereka dibuat dari kayu, bambu besi, batu dan lain-lain. Demikian pula kehidupan keluarga, kepercayaan, perkawinan, upacara-upacara

Jelaslah kiranya, bahwa makan, pakaian dan hasil-hasil bumi lainnya yang terdapat pada bangsa-bangsa di daerah kutub berlainan sekali dengan di daerah tropic, dan juga dipadang pasir, dan seterusnya. Kepandaian membuat rumah dari kayu tentu terdapat pada daerah yang banyak kayu. Kepandaian berburu terdapat pada daerah yang banyak binatangnya. Begitu seterusnya.

  • ORIENTASI NILAI BUDAYA
Menurut C. Kluckhon dalam karyanya Variations in Value Orientation sistem nilai udaya secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia,yaitu :
  1. Hakekat Hidup Manusia hakekat, Hidup setiap kebudayaan berbeda secara exstern. Seperti bcrusaha memadamkan hidup,menganggap kelakuan hidup tertentu sebagai suatu hal yang baik.
  2. Hakekat karya Manusia, Kebudayaan hakekatnya berbeda-beda ada yang bertujuan u-ntuk hidup,dan lain sebagainya.
  3. Hakekat waktu Manusia, Hakekat waktu setiap budaya berbeda,ada yang mementingkan orientasi masa lampau dan mementingkan orientasi masa kini.
  4. Hakekat Alam Manusia, Manusia memiliki anggapan yang berbeda,ada yang beranggapan kebudayaan harus mengeksploitasi alam dan ada pula yang beranggap manusia harus harmonis dengan alam.
  5. Hakekat Hubungan Manusia, Mementingkan hubungan antar sesamanya dan orientasi pada tokoh,yang berpandanga individualis ditinggalkan saja.

  • Perubahan Kebudayaan
Faktor – faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru. Di antara berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya sesuatu unsur kebudayaan baru atau asing dalam suatu masyarakat yang biasanya cukup berperan adalah:

1. Terbiasanya masyarakat tersebut mempunyai hubungan/kontak kebudayaan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut, yang mempunyai kebudayaan yang berbeda. Sebuah masyarakat yang terbuka bagi hubungan-hubungan dengan orang yang beraneka ragam kebudayaannya, cenderung menghasilkan warga masyarakat yang bersikap terbuka terhadap unsur-unsur kebudayaan asing. Sikap mudah menerima kebudayaan asing lebih-lebih lagi nampak menonjol kalau masyarakat tersebut menekankan pada ide bahwa kemajuan dapat dicapai dengan adanya sesuatu yang baru, yaitu baik yang datang dan berasal dari dalam masyarakat itu sendiri, maupun yang berasal dari kebudayaan yang datang dari luar.

2. Kalau pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam kebudayaan tersebut ditentukan oleh nilai-nilai yang bersumber pada ajaran agama; dan ajaran ini terjalin erat dalam keseluruhan pranata yang ada dalam masyarakat tersebut; maka penerimaan unsur-unsur kebudayaan yang baru atau asing selalu mengalami kelambatan karena harus di sensor dulu oleh berbagai ukuran yang berlandaskan pada ajaran agama yang berlaku. Dengan demikian, suatu unsur kebudayaan baru akan dapat diterima jika unsur kebudayaan yang baru tersebut tidak bertentangan dengan ajaran agama yang berlaku, dan karenanya tidak akan merusak pranata-pranata yang sudah ada.

3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan unsur kebudayaan baru. Suatu struktur sosial yang didasarkan atas sistem otoriter akan sukar untuk dapat menerima suatu unsur kebudayaan baru, kecuali kalau unsur kebudayaan baru tadi secara langsung atau tidak langsung dirasakan oleh rezim yang berkuasa sebagai sesuatu yang menguntungkan mereka.

4. Suatu unsur kebudayaan baru dengan lebih mudah diterima oleh suatu masyarakat kalau sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut. Di pedesaan di pulau Jawa, adanya sepeda sebagai alat pengangkut dapat menjadi landasan memudahkan di terimanya sepeda motor di daerah pedesaan di Jawa; dan memang dalam kenyataan demikian.

5. Sebuah unsur baru yang mempunyai skala kegiatan yang terbatas dan dapat dengan mudah dibuktikan kebenarannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan, dibandingkan dengan sesuatu unsur kebudayaan yang mempunyai skala luas dan yang sukar secara konkrit dibuktikan kegunaannya. Contohnya adalah diterimanya radio transistor dengan mudah oleh warga masyarakat Indonesia, dan bahkan dari golongan berpenghasilan rendah merupakan benda yang biasa dipunyai.

Dari beberapa pokok pembicaraan yang dikemukakan di atas berkenaan dengan penerimaan unsur-unsur baru, dapat dikatakan bahwa inovasi bisa terdapat karena: 1) inovasi tersebut bertentangan dengan pola-pola kebudayaan yang sudah ada; 2) kalau inovasi tersebut akan mengakibatkan perubahan pola-pola kebudayaan dan struktur sosial yang sudah ada dan menggantikannya dengan yang baru; 3) kalau inovasi tersebut bersifat mendasar berkenaan dengan pandangan hidup atau nilai yang ada dalam masyarakat bersangkutan: misalnya “free lover” untuk masyarakat Indonesia akan ditentang kalau harus diterima sebagai suatu cara hidup;

4) disamping itu bila inovasi itu dianggap terlalu mahal biayanya juga akan terhambat dalam penciptaannya maupun dalam penyebaran atau difusinya, terkecuali kalau oleh kelompok yang digolongkan sebagai “vested interests” inovasi tersebut dianggap menguntungkan maka inovasi akan diterima.

Penerimaan atas unsur baru atau inovasi dapat mengakibatkan terwujudnya berbagai kekacauan sosial yang merupakan perwujudan- perwujudan dari proses perubahan sosial, sebelum inovasi tersebut diterima dengan mantap dan menjadi baku dalam tata kehidupan sosial yang berlaku dalam masyarakat. Kekacauan sosial tersebut biasanya dinamakan sebagai disorganisasi sosial (social disorganization). Dalam keadaan kekacauan sosial ini, aturan-aturan atau norma-norma lama sudah tidak berlaku lagi atau sebagian-sebagian masih berlaku sedangkan aturan-aturan atau norma-norma lama tersebut dalam mengatur kehidupan sosial warga masyarakat. Sehingga dalam tahap ini terdapat semacam kebingungan atau kekacauan dalam berbagai bidang kehidupan sosial.

Bila unsur-unsur baru telah mantap diterima dan norma-norma atau aturan-aturan baru telah mantap menjadi pegangan dalam berbagai kegiatan sosial, maka dapatlah dikatakan bahwa masyarakat tersebut telah mencapai tingkat tertib sosial lagi. Tidak selamanya suatu penerimaan inovasi menimbulkan kekacauan sosial. Kekacauan sosial terwujud bila inovasi tersebut menyebabkan adanya perubahan-perubahan yang mendasar pada pranata-pranata yang ada dalam masyarakat yang bersangkutan.

  • Sebab-Sebab Perubahan Sosial Budaya
Perubahan sosial dan kebudayaan di masyarakat dapat terjadi karena adanya sebab-sebab yang berasal dari masyarakat sendiri atau yang berasal dari luar masyarakat.

a . Sebab-Sebab yang Berasal dari Dalam Masyarakat (Sebab Intern). Masyarakat (sebab intern)
  1. Dinamika penduduk, yaitu pertambahan dan penurunan jumlah penduduk.
  2. Adanya penemuan-penemuan baru yang berkembang di masyarakat, baik penemuan yang bersifat baru (discovery) ataupun penemuan baru yang bersifat menyempurnakan dari bentuk penemuan lama (invention).
  3. Munculnya berbagai bentuk pertentangan (conflict) dalam masyarakat.
  4. Terjadinya pemberontakan atau revolusi sehingga mampu menyulut terjadinya perubahan-perubahan besar. Misalnya, Revolusi Rusia (Oktober 1917) yang mampu menggulingkan pemerintahan kekaisaran dan mengubahnya menjadi sistem diktator proletariat yang dilandaskan pada doktrin Marxis. Revolusi tersebut menyebabkan perubahan yang mendasar, baik dari tatanan negara hingga tatanan dalam keluarga.
b . Sebab-Sebab yang Berasal dari Luar Masyarakat (Sebab Ekstern)

Perubahan sosial dan kebudayaan juga dapat terjadi karena adanya sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat (sebab ekstern). Berikut ini sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat.

  1. Adanya pengaruh bencana alam. Kondisi ini terkadang memaksa masyarakat suatu daerah untuk mengungsi meninggalkan tanah kelahirannya. Apabila masyarakat tersebut mendiami tempat tinggal yang baru, maka mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam dan lingkungan yang baru tersebut. Hal ini kemungkinan besar juga dapat memengaruhi perubahan pada struktur dan pola kelembagaannya.
  2. Adanya peperangan, baik perang saudara maupun perang antarnegara dapat me-nyebabkan perubahan, karena pihak yang menang biasanya akan dapat memaksakan ideologi dan kebudayaannya kepada pihak yang kalah.
  3. Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Bertemunya dua kebudayaan yang berbeda akan menghasilkan perubahan. Jika pengaruh suatu kebudayaan dapat diterima tanpa paksaan, maka disebut demonstration effect. Jika pengaruh suatu kebudayaan saling menolak, maka disebut cultural animosity. Jika suatu kebudayaan mempunyai taraf yang lebih tinggi dari kebudayaan lain, maka akan muncul proses imitasi yang lambat laun unsur-unsur kebudayaan asli dapat bergeser atau diganti oleh unsur-unsur kebudayaan baru tersebut.
__________________________________________________________________________
  • Kaitan Manusia dengan Kebudayaan

Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur manusia agar sesuai dengannya.

Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai diaektis, maksudnya saling terikat satu sama lain. Proses dialektis ini tercipta melalui 3 tahap yaitu:

  1. Eksternalisasi, proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya. Melalui eksternalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia.
  2. Obyektivasi, proses dimana masyarakat menjadi realisasi obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian masyarakat dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia.
  3. Internalisasi, proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.
Sumber:



Comment, Sharing or Question, just feel Free ¯\_(ツ)_/¯. Postingan: "Ilmu Budaya Dasar#" adalah milik Blog Mydellilah. Jika MENGUTIP isi tulisan mohon di lampirkan link buleipotan.blogspot.com OK?!(´▽`)-c<‾_‾)



0 Commentar:

Post a Comment

Centang Kolom Notify Me, Kamu akan mengetahui Komen Balasan Bule.
Komen Jangan Spamming dan Taruh Link Jualan.
That's The Rules!